Hati-hati bagi Anda yang kurang tidur dalam kesehariannya karena
menurut banyak penelitian ternyata kebiasaan tersebut banyak menimbulkan
resiko gangguan kesehatan, termasuk kanker.
Dalam sebuah studi di AS, tepatnya di Maryland yang melibatkan
sekitar 6.000 perempuan terkonfirmasi bahwa orang yang tidur kurang dari
tujuh jam dalam setiap malamnya memiliki resiko 47% terserang kanker
dibandingkan dengan orang yang relatif lebih banyak tidurnya di malam
hari.
Banyak ahli yang menyatakan bahwa kekurangan tidur sangat berkaitan
erat dengan beberapa penyakit kronis seperti darah tinggi, obesitas,
hipertensi, diabetes, dan kanker.
Seorang peneliti dari National Cancer Institute bernama Jame McClain
menyebutkan bahwa faktanya memang belum jelas alasan mengapa orang yang
tidurnya kurang bisa lebih rentan terserang penyakit kanker.
Namun, faktanya orang yang memiliki aktifitas fisik cukup dan mampu
mengatur jam tidur yang baik (antara 6-7 jam) berhubungan dengan
performa kesehatannya yang baik.
Sebuah Lembaga bernama US Centers for Disease Control and Prevention (CDC)
menyatakan bahwa kekurangan tidur yang bisa menyebabkan masalah
kesehatan seseorang merupakan hal yang cenderung diabaikan oleh
masyarakat AS.
Dari tahun 1985-2006 ada tren meningkatnya orang yang semakin kurang
tidur selama 6-7 jam dalam setiap malamnya. Hal tersebut tentu dapat
dimaklumi karena berbagai alasan yang sangat berkaiatan erat dengan
kondisi kehidupan modern seperti tuntutan pekerjaan, jam bisnis yang
panjang, ataupun tingkat stres seseorang.
Lantas, sebenarnya seberapa besar kebutuhan tidur disesuaikan dengan
kelompok umur seseorang? Dalam sebuah jurnal penelitian yang diterbitkan
pada tahun 2008 silam, disebutkan bahwa ketika kelompok usia muda dan
tua diminta berada di tempat tidur selam 16 jam dalam keadaan gelap
setiap hari dalam beberapa hari, diketahui hasilnya bahwa peserta tua
membutuhkan waktu 7,5 jam untuk tidur.
Sedangkan peserta muda relatif membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk tidur yakni selama 9 jam. Dari data penelitian tersebut terungkap
bahwa kebutuhan tidur kalangan muda lebih banyak karena aktifitas
kesehariannya yang lebih padat dibandingkan dengan kelompok tua.
Sedangkan untuk usia dibawah kelompok muda, anak-anak pra-sekolah
membutuhkan waktu tidur 11 jam dalam setiap hari, anak usia sekolah
membutuhkan waktu 10 jam, remaja 9 jam, dan dewasa antara 7-8 jam. Bagi
Anda yang ingin menjaga kondisi kesehatan tetap berada dalam keadaan
prima tidak ada salahnya untuk mengikuti anjuran di atas.
Menyebabkan Alzheimer
Bahaya kurang tidur ternyata tidak hanya rentan menyebabkan penyakit
kanker pada seseorang. Namun, ada bahaya lain yang mengintai yakni
resiko terserang Alzheimer. Menurut Direktur Unit Penelitian Kesehatan
Tidur Loughborough University Profesor Kevin Morgan mengatakan bahwa orang yang mengalami sedikit tidur akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh.
Sementara Profesor Neurology Washington University Dr Yo-El Ju
menyatakan bahwa orang yang lebih banyak memiliki waktu terjaga di
tempat tidur memiliki resiko mengalami plak yang tinggi. Plak ini
disebabkan oleh adanya penumpukan protein di otak yang diduga bisa
menyebabkan kerusakan sel otak, bentuk yang ada pada Alzheimer, yang
biasanya tertimbun selama 10-15 tahun.
Kualitas tidur yang buruk selama bertahun-tahun bisa meningkatkan
resiko plak amiloid ini. Atau bisa juga plak amiloid yang menyebabkan
seseorang terganggu kualitas tidurnya. Lebih lanjut, Dr Yo-El Ju
menyatakan bahwa semua orang harus menjaga kualitas tidurnya untuk
meminimalisir terkena penyakit Alzheimer ini.
Tidur yang berkualitas bukanlah terletak pada seberapa lama seseorang
tidur melainkan tidur dan bangun dalam jam yang sama setiap harinya.
Tidur yang terbaik terjadi ketika seseorang menunjukkan sinyal mengantuk
yang besar.
Memperparah Penyakit Diabetes
Selain resiko tinggi terserang kanker dan Alzheimer, kurangnya tidur
juga berpotensi dalam memperparah diabetes. Mengapa demikian? Karena
ternyata kurang tidur akan menggangu kerja kelenjar adrenal untuk
memproduksi DHEA atau dehidro-epiandrosteron yang merupakan senyawa
untuk merangsang tidur nyenyak.
Hal demikian akan menyebabkan tubuh lebih banyak menghasilkan
kortisol yang berperan dalam meningkatkan stres Anda. Kondisi kurang
tidur pada seseorang tersebut akan mengacaukan sistem respons tubuh
terhadap hormon insulin yang memiliki peran untuk mengantarkan gula
darah ke seluruh tubuh.
Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, maka akan menyebabkan
munculnya gangguan berupa gejala diabetes tipe 2 yang tidak tergantung
pada insulin. Yang terjadi pada penderita diabetes yakni pasokan gula
akan terbatas disebabkan oleh berbagai faktor seperti beban kerja yang
tinggi, terlambatnya makan yang akhirnya bisa memicu kadar gula dalam
darah (hipoglikemia), dan semakin memperparah diabetesnya.
Maka, waktu tidur yang cukup sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh
siapapun untuk meminimalisir terjangkitnya berbagai macam penyakit,
seperti kanker, Alzheimer, diabetes, dan lainnya.
Sumber gambar : Google
Penulis : Ecep Haryadi/Deherba.com
wah, ternytata bgitu bahayanya...thankz dah share bang..
Thanks sudah comment