Pagi ini adi menurunkan ayamnya
dari sarangnya, sudah beberapa hari ini ia menantikan semua telur yang di erami
ayamnya menetas. Ia memberinya beras sebelum ayam-ayam kecilnya di lepaskan 2 hari kemudian untuk ikut bersama
induknya mencari makan. Waktu demi waktu berjalan dan anak-anak ayam telah
tumbuh dan saat si induk akan kawin, anak-anaknya sudah mulai di sapih
(dipisahkan) dengan cara di patuk sampai si anak ayam dengan sendirinya
memisahkan diri.
Adi adalah seorang anak sulung
dari 3 bersaudara yang hidup sederhana
di pinggir kota yang memiliki sebidang tanah untuk memelihara ayam. Saat
beranjak dewasa adi mulai merajut impiannya menjadi seorang pengusaha dengan
memulainya sebagai seorang karyawan swasta dengan harapan ia bisa mengumpulkan
modal dan pengalaman untuk memulai usaha, namun langkahnya selalu saja
mengalami kendala, uang gaji bulanannya selalu saja habis entah untuk apa ia
gunakan sampai akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan tempat ia
bekerja dengan uang gajinya terakhir, bukan tanpa alasan ia memutuskan untuk
keluar.
Menjadi seorang ayah atau ibu
pasti menginginkan anaknya untuk dapat hidup layak saat ia dewasa. Ada orangtua
yang mendidik anaknya dengan disiplin keras ada pula yang selalu mensupport
dengan menyediakan semua kebutuhan anaknya, kita sebagai anak harus selalu
menyadari bahwa setiap orangtua mendidik anaknya berbeda beda namun tetap
dengan kasih sayang. Manusia bukan ayam namun ada pelajaran dari kehidupan ayam
yang bisa kita jadikan pelajaran.