Sabtu, April 14, 2012

Belajar Motivasi Mandiri dari Ayam Kampung


Pagi ini adi menurunkan ayamnya dari sarangnya, sudah beberapa hari ini ia menantikan semua telur yang di erami ayamnya menetas. Ia memberinya beras sebelum ayam-ayam kecilnya  di lepaskan 2 hari kemudian untuk ikut bersama induknya mencari makan. Waktu demi waktu berjalan dan anak-anak ayam telah tumbuh dan saat si induk akan kawin, anak-anaknya sudah mulai di sapih (dipisahkan) dengan cara di patuk sampai si anak ayam dengan sendirinya memisahkan diri.

Adi adalah seorang anak sulung dari 3 bersaudara  yang hidup sederhana di pinggir kota yang memiliki sebidang tanah untuk memelihara ayam. Saat beranjak dewasa adi mulai merajut impiannya menjadi seorang pengusaha dengan memulainya sebagai seorang karyawan swasta dengan harapan ia bisa mengumpulkan modal dan pengalaman untuk memulai usaha, namun langkahnya selalu saja mengalami kendala, uang gaji bulanannya selalu saja habis entah untuk apa ia gunakan sampai akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan tempat ia bekerja dengan uang gajinya terakhir, bukan tanpa alasan ia memutuskan untuk keluar. 

Ia bermaksud menggunakan gaji terakhirnya itu sebagai modal awal ia menjajaki dunia usaha. Di tengah perjalanannya ia mengalami banyak kesulitan dan saat kesulitan ia selalu mengandalkan orangtuanya untuk mem backup kebutuhannya, rasanya hampir putus asa. Saat berjalan pulang ia melihat keluarga ayam sedang mencari makan dengan anak-anaknya, Ia teringat masa kecilnya sewaktu memelihara ayam dimana anak-anak ayam akan memisahkan diri saat masih remaja, tidak ada anak ayam yang mengikuti induknya sampai dewasa. Anak ayam akan berjuang mencari makanannya sendiri dan hidup mandiri. Satu pelajaran yang ia ambil ini menjadikan ia kembali bersemangat dan bertekad untuk mandiri, apapun yang terjadi ia tidak akan mengandalkan orangtuanya jikala ia gagal, ‘lebih baik berhutang kepada orang lain daripada meminta kepada orangtua’ pikirnya, karena orangtua tidak akan pernah menagih uang yang diberikannya.

Menjadi seorang ayah atau ibu pasti menginginkan anaknya untuk dapat hidup layak saat ia dewasa. Ada orangtua yang mendidik anaknya dengan disiplin keras ada pula yang selalu mensupport dengan menyediakan semua kebutuhan anaknya, kita sebagai anak harus selalu menyadari bahwa setiap orangtua mendidik anaknya berbeda beda namun tetap dengan kasih sayang. Manusia bukan ayam namun ada pelajaran dari kehidupan ayam yang bisa kita jadikan pelajaran.
Comments
0 Comments