e-buletin – Sulitnya mencari Produk Dalam Negeri di Negeri Sendiri. Krayan satu daerah di provnsi Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Serawak Malaysia adalah potret beranda depan Indonesia yang seolah malah menjadi halaman belakang negeri ini tak heran kebutuhan warga krayan banyak di suplai dari malaysia.
Akses jalan yang menjadi alasan utama krayan selama kurun waktu setengah abad yang tidak kunjung mendapat perhatian pemerintah menjadikan krayan sebagai daerah yang terisolir di negeri sendiri, alasan itu juga mengapa produk dalam negeri sulit menjangkau daerah ini dan kalaupun terjangkau pasti harganya akan sangat mahal di banding harga poduk serupa di daerah lain di Indonesia, untuk produk yang berasal dari malaysia saja seperti bahan bakar bisa didapat dengan harga Rp. 10.000,- /liter padahal dengan kondisi jalan yang rusak parah warga dapat menghabiskan 5 liter bensin satu harinya untuk beraktifitas menggunakan kendaraan, belum lagi dengan kebutuhan lainnya, Jika dibandingkan dengan jakarta dimana harga bensin hanya Rp. 4.500,-/liter warga krayan bisa lebih memprotes dengan keadaan yang mereka alami.
Rakyat Krayan telah mengalami masa-masa termarginalkan sangat lama. Kampung merkea, justru sudah tersambung jalan darat dengan daerah di Serawak Malaysia Timur. Dengan jalan darat itulah warga Krayan bisa memasarkan hasil pertanian dan peternakan ke negara tetangga itu. Hubungan mereka menjadi lebih dekat dengan warga Malaysia. Mungkin jika mereka disuruh memilih antara Indonesia dan malaysia, bisa jadi mereka memilih Malaysia sebagai kewarganegaraannya.